Menik Dan Ayah Angkatnya I

Menik Dan Ayah Angkatnya I

Menik adalah sepupuku. Gadis cantik yang penampilan sehari-harinya lincah lagi polos ini dari penampilan luarnya seolah-olah dia seperti seorang perawan lugu yang belum mengerti hubungan dengan lelaki, tapi siapa mengira dibalik itu dia justru punya skandal dengan ayah angkatnya sendiri.

Keintiman ini sudah bermula di antara Menik dengan ayah angkatnya sejak dari Menik berusia 14 tahun. Menik yang pertumbuhannya mulai meningkat remaja dan semakin cantik serta menggiurkan, sudah dijadikan alat bantu ayah angkatnya untuk mengisi kesepiannya setelah beberapa bulan ditinggal mati istrinya. Menik adalah keponakan dari almarhum istri Pak Hendro. Awalnya, sesaat setelah menduda, Pak Hendro yang seorang staf perusahaan perminyakan dipindah-tugaskan ke Sumatera. Dia berangkat dengan mengajak Menik menemaninya di tempat tugas barunya. Hari-hari berlalu, di tempat yang sepi kurang hiburan itulah perhatian Pak Hendro yang kesepian mulai tertuju kepada Menik yang saat itu sedang bertumbuh semakin cantik dan menggiurkan. Pendekatannya pun mudah, karena Menik memang akrab sekali dengan ayah angkatnya ini, sehingga dibujuki sedikit saja dia pasti menurut.

Mulailah Menik diperlakukan sebagai teman bercinta Pak Hendro mengganti ketiadaan istrinya, hanya saja dengan cara terbatas. Setiap bertemu di rumah, Pak Hendro selalu mengerjai Menik, mulai dari sekedar dipeluk-peluki, diciumi, atau digeluti. Lalu meningkat lebih jauh mulai diajak tidur bersama untuk dicumbui dan digerayangi seputar tubuh gadis remaja itu. Dan berikutnya lagi makin saling terbuka, telanjang bulat mandi bersama dan mulai dinikmati tubuh polos gadis itu lewat remasan gemas dan kecap mulut di bagian-bagian kewanitaannya. Sampai akhirnya Menik mulai diajari cara-cara oral seks, menghisapi kemaluan untuk memberi kesenangan bagi lelaki. Pokoknya tidak ada lagi yang disembunyikan di antara mereka. Namun begitu, satu hal yang masih dijaga Pak Hendro, yaitu dia masih tidak tega untuk memasukkan kemaluannya untuk merenggut keperawanan Menik.

Sedikit mengulas keakraban mereka, bisa dilihat dari bagaimana pertemuan mesra mereka ketika hari itu Pak Hendro pulang dari urusan di Jakarta selama lima hari. Baru saja bertemu di rumah, sudah disambut Menik yang meloncat senang, menggelendot di leher dan kaki membelit di pinggang ayah angkatnya. Pak Hendro juga sama rindunya dengan gadis manja kesayangannya ini, tapi tidak terang-terangan di ruang tamu, melainkan menggendong dulu membawa Menik ke kamar tidur, baru dari situ langsung didekap dan diciuminya bertubi-tubi seputar wajah si gadis untuk kemudian menutupnya dengan ciuman bibir bertemu bibir. Sebentar saja keduanya sudah saling meluapkan kerinduan dengan saling melumat dalam dengan sepenuh perasaan sebelum kemudian terlepas, dan Menik turun dari gendongan untuk membantu membereskan barang-barang bawaan Pak Hendro sambil saling menceritakan keadaan masing-masing selama berpisah.

Selepas itu, barulah acara membersihkan badan.
Setelah Menik selesai membuka keran bak rendam, “Ayo mandi sama-sama Yayah, Nik..?” kata Pak Hendro mengajak yang segera dianggukkan Menik dan langsung membuka bajunya sendiri mengikuti Pak Hendro yang sudah lebih dulu bertelanjang.
Yayah adalah panggilan manja Menik kepada Pak Hendro. Begitu selesai, dia pun segera mendekati Pak Hendro yang saat itu sudah akan bergerak ke kamar mandi.
“Ntar dulu Yah, gendong dulu dong..!” katanya dengan manja.
Menahan langkah Pak Hendro, dia pun meloncat ke pelukan ayah angkatnya itu. Bergelendot manja lagi di leher dengan kedua kaki membelit pinggang Pak Hendro seperti tadi, dia pun langsung digendong dibawa ke kamar mandi.

Berikutnya di bak kamar mandi, keduanya mandi bersama dengan saling membantu menyabuni dan menyirami tubuh masing-masing. Pada waktu itu jika melihat bentuk tubuh Pak Hendro, kesannya memang angker dengan sosoknya yang tegap dan gempal, termasuk juga ukuran alat vital yang dimilikinya yang cukup lumayan besar. Tapi bagi Menik yang sudah biasa begini, tentu saja kesan menakutkan tidak ada lagi. Malah dia paling suka kalau disuruh mempermainkan batang kemaluan ayah angkatnya ini, karena ada rasa geli-geli senang jika merasakan batang yang semula lemas, besarnya hanya seukuran lebih besar sedikit dari jempol kaki itu, akan mekar mengembang lipat dua dalam genggaman kulumannya, menjadi panjang dan besar seukuran pisang ambon. Seperti juga saat ini, sambil menyabuni tubuh Pak Hendro, dia menyempatkan mempermainkan batang kejantanan itu. Terasa olehnya batang itu sudah menegang setengah keras.

Begitulah kegiatan yang sering mereka lakukan, sampai dengan selesai membersihkan tubuh dan keluar dari bak mandi, terlihat lagi milik ayah angkatnya. Hal ini membuat Menik tertarik, karena dari tadi batang itu masih setengah menegang saja. Keduanya masih belum menyeka tubuh mereka dengan handuk saat itu.
“Iddih Yah, kok dari tadi masih keras aja sih. Padahal udah bolak-balik Nik guyur pake aer dingin..” kata Menik dengan nada khas remajanya yang polos sambil mengulurkan tangannya memegang batang itu.
Pak Hendro hanya tersenyum geli, “Iya, itu tandanya dia udah kepengen disayang-sayangin lagi sama Mbak Niknya.”
“Tapi.., kata Yayah di Jakarta mau dipakein ke lobangnya orang perempuan. Emang nggak sempet ya Yah?” tanya Menik meskipun masih muda sekali tapi sudah diberi pengertian tentang arti hubungan seks yang sebenarnya.
“Sempet sih sempet, tapi ketemu Mbak Niknya kan tetep aja kangen.”

Menik tersenyum senang mendengarnya. Dia mengocok sebentar batang itu sambil berkata, “Mau Ning isepin sekarang ya Yah..?” tanyanya menawarkan permainan yang sudah biasa dilakukan sesuai ajaran Pak Hendro.
“Sebentar, sebentar, Yayah mau puas-puasin dulu sama Kamu.” kata Pak Hendro.
Tanpa menunggu jawaban Menik, dia sudah langsung membawa si gadis ke dekat meja washtafel dan mendudukkan Menik di situ. Meja itu cukup tinggi, sehingga dengan hanya sedikit membungkuk dan menundukkan kepalanya Pak Hendro sudah bisa mencapai kedua susu Menik. Langsung saja bukit dada si gadis yang meskipun masih remaja tapi sudah cukup menonjol mengkal itu dilahap dan disedot serta dihisap bergantian dengan rakus.

Menik yang sudah terbiasa begini hanya meringis-ringis kegelian, membiarkan ayah angkatnya sibuk menghisapi susunya, sementara dia sendiri menjulurkan tangannya membantu meremas-remas penis Pak Hendro.

Ada beberapa saat Pak Hendro memuaskan mulutnya di bagian itu sampai kemudian menggeser mulutnya turun ke arah liang keperawanan Menik. Sambil begitu dia meminta Menik bersandar ke dinding kaca di belakangnya untuk kemudian mengangkat kedua kaki Menik. Telapaknya diletakkan di tepi meja, sehingga Menik jadi terkangkang dengan kemaluan terkuak lebar-lebar. Sekarang bagian kemaluan perawan remaja yang masih gundul belum ditumbuhi bulu-bulu itu jadi sasaran kecap mulut Pak Hendro. Bukit daging kemerah-merahan ini disosornya sama rakusnya, diikuti jilatan dan gigitan-gigitan kecil di kelentit yang diterima Menik sesekali menjengkit-jengkit dan merengek kegelian.

“Aaa ge-yyi Yaah.. hii sshh Yayahh nyangan di gigitt gi-tu Yahh..” nada manja kekanak-kanakannya pun mulai terdengar, tanda dia juga senang diperlakukan begini oleh ayah angkatnya.
Disini pun Pak Hendro cukup lama memuaskan kecap mulutnya sebelum kemudian berhenti dan mengangkat kepalanya.
“Ayo Nik.., tempel-tempelin dulu di punyakmu biar tambah cepet kepengennya biar nanti lebih gampang keluarin aernya..” kata Pak Hendro meminta.

Yang begini pun bagi Menik sudah terbiasa, tanpa menunggu diminta dua kali diturutinya permintaan ini dengan mengambil batang kejantanan Pak Hendro yang sudah menegang itu dan menempelkan ujung kepala bulatnya digesek-gesekkan di mulut lubang kemaluannya. Reaksinya cepat karena sebentar kemudian dilihatnya air muka Pak Hendro menegang diburu nafsunya, sementara bagi Menik sendiri main-main seperti ini juga selalu menimbulkan perasaan aneh tersendiri baginya. Rangsangan asyik yang masih belum dikenal artinya, bergejolak di dalam perutnya dan membuat liang keperawanannya seolah gatal ingin memasukkan batang ini ke dalam lubangnya. Ada rasa menuntut di situ, apalagi jika ujung batang kejantanan itu makin ditekan sedikit ke dalam, semakin penasaran rasa enak yang ingin diraihnya.

Dalam keadaan begini, praktis Menik sudah tenggelam pasrah dituntut berahi nafsunya, maka tinggal ditekan lebih jauh pasti akan disambut Menik dan berarti sudah bisa Pak Hendro menggagahi remaja polos itu. Tapi di sinilah hebatnya disiplin pribadi Pak Hendro demi sayangnya kepada anak angkatnya. Walau setiap kali berisengnya sudah sampai sedemikian kritis, tapi selalu saja dia bisa menahan diri untuk menghindar. Sesaat sebelum pikirannya buntu, dia pun cepat mencabut batangnya sambil membawa tubuh Menik turun dari meja washtafel. Menik mengira bahwa sekaranglah saatnya dia diminta untuk melakukan locokan hisapnya guna membantu Pak Hendro mencapai tuntutan kelelakiannya. Tetapi rupanya ada perubahan acara, Pak Hendro ingin menyelesaikannya dengan cara lain. Dia tetap menyuruh Menik berdiri di depannya untuk kemudian dia sendiri sedikit menekuk kakinya merendahkan tubuhnya, dari situ dia meletakkan batang kejantanannya terjepit di selangkangan Menik, persis menempel di bawah kemaluannya.

“Nah, Yayah mau coba bikin gini aja, nggak usak pake dilocok tangan.” katanya seraya mulai memainkan pantatnya maju mundur.
Caranya persis seperti sedang bersetubuh dalam posisi berdiri, hanya saja batang keperkasaannya tidak dimasukkan ke lubang senggama Menik. Sambil menggoyang keluar masuk batangnya yang tergesek-gesek di celah liang keperawan Menik, Pak Hendro juga menambahi rasa dengan mendekap Menik, mengajaknya berciuman hangat. Diimbangi oleh Menik dengan juga merangkul ketat leher Pak Hendro, membalas saling melumat bergelut lidah.

Ternyata meskipun tidak sempurna, tapi cara begini bisa juga membuat Pak Hendro mencapai ejakulasinya. Sebentar kemudian dia pun tiba di puncaknya dengan menyemburkan cairan maninya, tanda dia sudah bisa mengakhiri permainan dengan lega. Itulah permainan iseng sehari-hari Pak Hendro dengan Menik yang boleh dibilang kritis karena cuma tinggal memasukkan batangnya ke liang keperawanan Menik saja yang belum dilakukan Pak Hendro. Tapi yang begini cuma sementara. Cara hidup unik ini bagi Menik pengaruhnya besar juga. Bagaimana tidak, kalau mengikuti perkembangan cara mereka, rasanya cuma tinggal tunggu waktu saja untuk Menik mendapatkan rasa seks yang sebenarnya. Apalagi belakangan ini Menik pernah menyaksikan sendiri bagaimana adegan hangat ayah angkatnya yang bercinta dengan Mbak Tikah, seorang gadis pemijit yang sering dipanggil Pak Hendro untuk memijit di rumahnya, tapi sekaligus sebagai tempat penyaluran tuntutan kelelakian Pak Hendro.

Dari sejak awal Menik sudah curiga bahwa ayah angkatnya punya hubungan intim dengan Tikah, gadis pemijit yang diperkenalkan oleh sopir pribadi mereka. Karena dalam acara memijit yang biasa mengambil tempat di ruang baca itu, mereka berdua selalu mengunci pintu berlama-lama di situ. Memang mulanya kelihatan biasa-biasa saja, tapi pernah sekali Menik memergoki bahwa tubuh Tikah secara mencuri-curi sering digerayangi tangan Pak Hendro. Ini yang membuat Menik penasaran dan suatu waktu dia sengaja mengatur waktu untuk membuktikan sendiri sampai dimana hubungan Pak Hendro dengan Tikah.

Begitulah suatu kali kesempatan Pak Hendro minta dipijit Tikah di tempat biasa di ruang baca, Menik yang tadi pura-pura pamitan ke rumah teman padahal sudah menyelinap bersembunyi di kolong ranjang ruang tidur Pak Hendro menunggu kesempatan untuk mengintip. Di antara kedua ruang baca dan ruang tidur Pak Hendro ada pintu penghubung, Menik menunggu sampai dirasa aman baru dia mengendap-endap mencapai pintu penghubung dengan rasa tegang karena didapatinya suasana kamar sebelah sepi sekali. Di lubang pintu penghubung itu sebagaimana pintu-pintu lainnya juga dipasang sehelai gordyn tebal. Biasanya pintu ini juga dikunci oleh Pak Hendro kalau sedang berdua dengan Tikah, tapi karena diketahuinya Menik tidak di rumah maka Pak Hendro sudah merasa aman dengan membiarkan pintu itu terbuka, sehingga Menik punya kesempatan mengintip ke situ.

Apa yang ditunggu Menik memang tepat, bahkan kebetulan sekali karena rupanya saat itu sudah masuk di babak Pak Hendro akan mengerjai Tikah. Mereka sudah langsung mulai karena begitu Menik melihat ke dalam, dia sudah mendapatkan bagaimana keduanya sudah bersiap-siap untuk masuk ke permainan seks dengan Pak Hendro. Saat itu sedang merangsang berahi Tikah. Di situ sambil masih tetap berada di atas permadani tebal tempat mereka biasa memijit, nampak Pak Hendro yang berbaring telentang sedang menggerayangi tubuh Tikah yang duduk di atas perutnya. Waktu itu kedua posisi mereka agak membelakangi Menik, sehingga tidak bisa terlihat jelas, tapi Menik bisa melihat bahwa tangan Pak Hendro sedang bermain meremas-remas susu Tikah yang masih tertutup kain. Tikah dalam acara memijit ini mengenakan sehelai handuk yang dililit sebatas dadanya.,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Bersambung…

Subscribe to: Posts (Atom)

LIVECHAT

 

Globe

 

Visitor

 

Translate

Powered by Google TranslateTranslate

 

DAUN MUDA

3 Cewek Cantik
ABG TETANGGA
ABG Toket Gede
Adik Kecilku
Adik Tanteku Yang Lugu I
Adik Tanteku Yang Lugu II
Adik Tanteku Yang Lugu III
Adik Tanteku Yang Lugu IV
Aku Dan Teman Adikku
Aku Ketagihan I
Aku Ketagihan II
Aku Ketagihan III
Aku Obat Awet Muda Tante Erni
Anak Gelandangan
Anak Teman Bisnisku
Angela I
Angela II
Angela III
Angela IV
Angin Sejuk Kintamani
Awal Sebuah Ketulusan
Belenggu Rindu Yang Tertahan
Bercinta Dengan tetangga Idaman
Binalnya Sepupuku
Black & White
Bocah Imut
Burung Burung Kecil
Burung Mudaku
Cerita Indah Untuk Teman
Cerita Tak Terlupakan
Cici I
Cici II
Cinta Seorang Baby Sitter
Cucuku Dhea Dan Marsha
Cynthia Ku Yang Nikmat
Daun Daun Muda
Dunia Gemerlap Dunia Hampa I
Dunia Gemerlap Dunia Hampa II
Eliza
Elvina
Enaknya Anak SMU
Enaknya Perawan Rina
Fantasi Di Akhir Pekan I
Fantasi Di Akhir Pekan II
Fuck Me
Gadis Bermata Sipit
Gadis Gadis Kecilku I
Gadis Gadis Kecilku II
Gadis Gadis Kecilku III
Gadis Gadis Kecilku IV
Gadis Sampul
Gairah Bapak Kostku
Gairah Sahabat Temanku
Gairah Tetangga I
Gairah Tetangga II
Gairah Tetangga III
Gairah Tetangga IV
Gairah Tetangga V
Gairah Tetangga VI
Gairah Tubuh Rina
Ganasnya Tanteku
Guru Matematikaku
Guruku Teman Seks Ku
Hadiah Istimewa I
Hadiah Istimewa II
Hadiah Istimewa III
Hadiah Istimewa IV
Hadiah Spesial Buat Riniku I
Hadiah Spesial Buat Riniku II
Hasil Chatting
Hilangnya Perjakaku
Hug Me
Ibu Dan Anak Sekaligus
Ibu Dosenku Yang Cantik
Ima Si Cewek Imut
Ine Pembantu Kecilku
Ita Dan Anggi
Kak Linda Tetanggaku Yang Baik
Kenangan Bersama Sopirku
Kenangan Indah I
Kenangan Indah II
Kenangan Indah III
Kenangan Indah IV
Kenangan Indah V
Kenangan Indah VI
Kenangan Indah VII
Kenangan Indahku
Kenangan Pemilu 1999
Kenikmatan Gadis Belia
Kenikmatan Nia
Keperawanan Ani
Keperawananku Oh Keperawananku
Kesepian
Kisah Si Dukun Cabul I
Kisah Si Dukun Cabul II
Kisah Si Dukun Cabul III
Kisahku Yang Menyenangkan
Lalu Lintas Birahi
Les Privat
Liah Anak Penjual Papan
Luapan Birahi Guru Dan Murid
Luv Me
Mantan Anak Ibu Kost
Maria Ohhh Maria
Marlena
Masa Kecilku Di Palembang
Meiske Gadisku Yang Manis
Menik Dan Ayah Angkatnya I
Menik Dan Ayah Angkatnya II
Menik Dan Ayah Angkatnya III
Menikmati Tubuh Anak Pelangganku I
Menikmati Tubuh Anak Pelangganku II
Menikmati Tubuh Anak Pelangganku III
Molly Kakak Kelas Ku
My House Keeper
My Wild Fantasy
Nakalnya Lidah Debby I
Nakalnya Lidah Debby II
Nakalnya Lidah Debby III
Nakalnya Lidah Debby IV
Ngeseks Dengan Vina Teman Adikku
Ngewe Di Atas Meja Sekolah
Nidar Sahabat Istimewaku I
Nidar Sahabat Istimewaku II
Nikmatnya ABG SMU
Nikmatnya ABG SMU Lainnya I
Nikmatnya ABG SMU Lainnya II
Nikmatnya Gadis Kecil
Nikmatnya Memerawani Kekasihku
Nikmatnya Produk Korea
Nikmatnya Seorang Perawan
Oh Yarmi Pembantuku
Ohhh….Nina
Ohhh…Evi
Olga
Pacarku Vita
Pak RT Yang Nakal
Papa Tiri Panutanku
Peliharaan Tante Girang
Pembantu Binal
Pembantuku Yang Manis I
Pembantuku Yang Manis II
Pemetik Perawan I
Pemetik Perawan II
Pemuas Wanita
Pengalaman ” Den Kecil ”
Pengalaman Dengan Pelajar SMU
Pengalaman Dengan Tante Murni I
Pengalaman Dengan Tante Murni II
Pengalaman Masa Kecilku
Pengalaman Masa Mudaku I
Pengalaman Masa Mudaku II
Pengalaman Pertama
Pengalamanku Yang Menyenangkan I
Pengalamanku Yang Menyenangkan II
Pengganti Isteri I
Pengganti Isteri II
Perawan Ayu
Percobaan Pertamaku
Pertemuan Lanjutan
Petualangan Berlibur Ke Desa
Pijat Payudara
Pionir I
Pionir II
Pionir III
Playing Mommy & Daddy
Putri Ibu Kostku
Rahasia Kita Berdua
Rena Gadis SMU Yang Menggairahkan
Sakit Hati
Sandra Dan Tukang Kebunnya
Sari Anak Kost Baru
Seks Dengan ABG Bule
Seks Perdanaku I
Seks Perdanaku II
Seks Perdanaku III
Senandung Masa Puber I
Senandung Masa Puber II
Sepanjang Jalan Kenangan
Sex Education Homework I
Sex Education Homework II
Sukabumi Kota Kenangan
Surabaya Indah
Tante Vida Yang Sintal
Tante Yohana
Tari Perawan Innoncent I
Tari Perawan Innoncent II
Teman Chattingku
Tetanggaku
The Club
Tigabelas I
Tigabelas II
Tigabelas III
Tigabelas IV
Tigabelas IX
Tigabelas V
Tigabelas VI
Tigabelas VII
Tigabelas VIII
Titipan Khusus
Variasi Cinta
Yang Tak Terlupakan

EKSIBISI

Anneke: 7 Days To Exhibit I
Anneke: 7 Days To Exhibit II
Anneke: 7 Days To Exhibit III
Anneke: 7 Days To Exhibit IV
Anneke: 7 Days To Exhibit V
Anneke: 7 Days To Exhibit VI
Di Atas Panggung
Di Tengah Hujan Deras I
Di Tengah Hujan Deras II
Di Tengah Hujan Deras III
Eksibisi Pertamaku I
Eksibisi Pertamaku II
Gadis Eksibisionis I
Gadis Eksibisionis II
Gadis Eksibisionis III
Gadis Eksibisionis IV
Gadis Melayu Yang Seksi
Gelora Di Bukit Tandus I
Gelora Di Bukit Tandus II
Gelora Di Bukit Tandus III
Horor Di Ruang UKS I
Horor Di Ruang UKS II
Horor Di Ruang UKS III
Kenikmatan Di Bis Kota
Memamerkan Pacar
Nikmatnya Mempertontonkan Onaniku
Nikmatnya Ngentot Di Ruang Kesehatan
Pameran Di Panti Pijat
Pelajaran Sex Untuk Anak Tetangga
Pembantuku Yang Manis I
Pembantuku Yang Manis II
Pengalaman Tinggal Di Keluarga Italy
Pertama Kali Aku Masturbasi
Pertunjukan Untuk Keponakanku
Pesona Birahi Minah
Putri Majikanku Eksibisionis
Sang Cewek Idola I
Sang Cewek Idola II
Sang Cewek Idola III
Tubuh Tante Reni

PELIHARAAN

1. Seks Dengan Hewan
2. Seks Dengan Hewan
3. Seks Dengan Hewan
4. Seks Dengan Hewan
5. Seks Dengan Hewan
6. Seks Dengan Hewan
Aku Dipuaskan Hewan Asuhanku
Aku Korban Pleki
Amblasnya Perawan Kambingku
Betina Untuk Si Bruno I
Betina Untuk Si Bruno II
Betina Untuk Si Bruno III
Kencan Dengan Bruno
Korban Birahi Anjing I
Korban Birahi Anjing II
Korban Birahi Anjing III
Maniak Hewan I
Maniak Hewan II
Menikmati Memek Kerbau
Mocci
Nafsu Tabu Anjing Siluman
Nikmatnya Vagina Si Betina
Nyobain Kontol Beruk
Peternakan Anjing Milik Tanteku
Polly Pengganti Kekasihku
Sensasiku
Suami Ketiga
Tidak Ada Perempuan
Tumbal

DLL

1. Bidadari XXX
1. The Angels
2. Bidadari XXX
2. Seminggu Full Waria
2. The Angels
3. Bidadari XXX
3. Seminggu Full Waria
3. The Angels
4. Seminggu Full Waria
4. The Angels
5. Seminggu Full Waria
6. Seminggu Full Waria
7. Seminggu Full Waria
8. Seminggu Full Waria
Ada Apa Dengan Cinta Amelia I
Ada Apa Dengan Cinta Amelia II
Ada Apa Dengan Cintaku
Adu Kepiting
Aktor Aktor Itu
Aku Dan Pakaian Dalam Cewek
Aku Seorang Pelacur
Ambisi Wijaya – Special Edition
Ambisi Wijaya I
Ambisi Wijaya II
Ambisi Wijaya III
Ambisi Wijaya IV
Ambisi Wijaya IX
Ambisi Wijaya V
Ambisi Wijaya VI
Ambisi Wijaya VII
Ambisi Wijaya VIII
Ambisi Wijaya X
Andai Rachel Tau
Anku
Anneke: 7 Days To Exhibit I
Anneke: 7 Days To Exhibit II
Anneke: 7 Days To Exhibit III
Anneke: 7 Days To Exhibit IV
Anneke: 7 Days To Exhibit V
Anneke: 7 Days To Exhibit VI
Antara Pekanbaru Dan Jakarta I
Antara Pekanbaru Dan Jakarta II
Antara Pekanbaru Dan Jakarta III
Antara Pekanbaru Dan Jakarta IV
Antara Pekanbaru Dan Jakarta V
Arti Sebuah Pertunangan I
Arti Sebuah Pertunangan II
Arti Sebuah Pertunangan III
Asmara Dalam Selimut Duka I
Asmara Dalam Selimut Duka II
Asmara Dalam Selimut Duka III
Asmara Dalam Selimut Duka IV
Asmara Dewi Laut
Asyiknya Keroyokan
Aturan Dunia Bawah I
Aturan Dunia Bawah II
Aturan Dunia Bawah III
Aturan Dunia Bawah IV
Aturan Dunia Bawah V
Aturan Dunia Bawah VI
Aturan Dunia Bawah VII
Aturan Dunia Bawah VIII
Behind The Scene Of Joey And Jesse
Berawal Dari Mengintip
Bercinta Dengan Mayat
Bercinta Dengan Waria
Birahi Antara Dua Benua I
Birahi Antara Dua Benua II
Birahi Antara Dua Benua III
Birahi Jalang I
Birahi Jalang II
Birahi Jalang III
Blue Film I
Blue Film II
Bumbu Rahasia I
Bumbu Rahasia II
Bumbu Rahasia III
Bumbu Rahasia IV
Catatan Harian Seorang Waria
Cathy
Cewek Cewek I
Cewek Cewek II
Cewek Misterius I
Cewek Misterius II
Cinta Di Sudut Lembayung Senja I
Cinta Di Sudut Lembayung Senja II
Cinta Di Sudut Lembayung Senja III
Cinta Di Sudut Lembayung Senja IV
Cinta Di Sudut Lembayung Senja V
Cinta Di Sudut Lembayung Senja VI
Cinta Sesaat
Damned True Story I
Damned True Story II
Damned True Story III
Damned True Story IV
Damned True Story IX
Damned True Story V
Damned True Story VI
Damned True Story VII
Damned True Story VIII
Derita Seorang Artis Seksi
Di Oral Waria
Di Tengah Hujan Deras I
Di Tengah Hujan Deras II
Lie Chun Dan Hera I
Lie Chun Dan Hera II
Lie Chun Dan Hera III
Lie Chun Dan Hera IV
Lie Chun Dan Hera V
Lie Chun Dan Hera VI
Malam Waria
Malam Waria – Direktur Bank
Malam Waria – Direktur BUMN
Malam Waria – Ketua DPRD Provinsi
Semula Aku Tak Tahu
Sensasi Erotik Saat Menjadi Waria I
Sensasi Erotik Saat Menjadi Waria II
Sensasi Erotik Saat Menjadi Waria III
Sexualitasku Sebagai Wanita Lajang
Skandal Deti Supandi
Sleeping Bitchy
Supter Cruentus Divum I
Supter Cruentus Divum II
Supter Cruentus Divum III
Supter Cruentus Divum IV
Supter Cruentus Divum V
Tangisan Cintaku
Tante Cantik Idamanku
Tante Ratna Dan Mbak Susi
Teori Inspirasi – Insiden Di Museum
Teori Inspirasi – Para Pion
Teori Inspirasi – Sang Dalang
Terapi Nikmat
Tetanggaku
The Birth Of A Hunter I
The Birth Of A Hunter II
The Other Side Of Horizon I
The Other Side Of Horizon II
The Other Side Of Horizon III
The Other Side Of Horizon IV
The Sad Love Story
Tolonglah Saya
Tubuh Penari Bali Itu Memang Nikmat
Tubuh Tante Reni
Tuk Ambasuliku
Vita Dan Seks Pertamanya
Waria Piaraan Pejabat I
Waria Piaraan Pejabat II
Waria Piaraan Pejabat III
Waria Piaraan Pejabat IV
Warisan Leluhur I
Warisan Leluhur II
Yenny

GAY

1st Spring I
1st Spring II
1st Spring III
2 Abang Tukang Bangunan
3 Days Lover I
3 Days Lover II
3 In 1
Abang Becak
Abang Becak Seksi
Abang Penjual Majalah
ABG Vs Gigolo
Acara Kemah Yang Tidak Terlupakan
Ada Apa Dengan Valent
Aditya Dan Antonyku I
Aditya Dan Antonyku II
Affair Dengan Instruktur Fitness Center
Ahhh…Hidup Ini
Ahhh..Malam Yang Indah I
Ahhh..Malam Yang Indah II
Ahhh..Ramahnya Jakarta I
Ahhh..Ramahnya Jakarta II
Ahhh..Ramahnya Jakarta III
Air Susu Dibalas Dengan Air Mani
Akhir Dari Segalanya
Akhir Sebuah Cinta
Akhir Sebuah Keputusan
Akhir Sebuah Penantian I
Akhir Sebuah Penantian II
Akhirnya Aku Menikmatinya
Aksi Liar Di Tengah Malam I
Aksi Liar Di Tengah Malam II
Aktor Aktor Itu
Aku Adalah Yadi I
Aku Adalah Yadi II
Aku Adalah Yadi III
Aku Benar Benar Tertekan
Aku Bukan Laki Laki Normal
Aku Dan Elang I
Aku Dan Elang II
Aku Dan Kakek Broto
Aku Dan Kakek Broto I
Aku Dan Karyawanku I
Aku Dan Karyawanku II
Aku Dan Pacarku Ricky
Aku Dan Sopir Sopir Truk I
Aku Dan Sopir Sopir Truk II
Aku Ketahuan
Aku Nyaris Jadi Gigolo I
Aku Nyaris Jadi Gigolo II
Aku Pemuas Nafsu Laki Laki I
Aku Pemuas Nafsu Laki Laki II
Alex Maafkan Aku I
Alex Maafkan Aku II
Alexander Homoseksual Yang Agung I
Alexander Homoseksual Yang Agung II
Am I A Gay?
Anak Anak Ibu Kost
Anak Anak Nakal I
Anak Anak Nakal II
Anak Anak Nakal III
Anak Jalanan
Anak Manja
Ancol Dan Misteri I
Ancol Dan Misteri II
And That’s Why…
Andai Aab Tau
Andai Dia Tahu
Andreku Sayang
Antara Aku Dan Andre I
Antara Aku Dan Andre II
Antara Dua Rasa
Antara Jakarta Dan Bandung
Antara Menggoda & Godaan I
Antara Menggoda & Godaan II
Antara Menggoda & Godaan III
Anthony Bocah Kecil I
Anthony Bocah Kecil II
Anthony Bocah Kecil III
Antologi Cinta Sejenis I
Antologi Cinta Sejenis II
Apakah Aku Akan Terus Jadi Gay?
Apollo Dan Admetus I
Apollo Dan Admetus II
Apollo Dan Hyakinthos I
Apollo Dan Hyakinthos II
Apollo Dan Orpheus I
Apollo Dan Orpheus II
Aquarius Dan Homoseksualitas I
Aquarius Dan Homoseksualitas II
Aquarius Dan Homoseksualitas III
Ardy Ganteng Sekali
Asisten Pengajar Kursus Komputer
Asmara Jenius
Asyiknya Keroyokan
Atas Nama Cinta
Autumn Diary I
Autumn Diary II
Autumn Diary III
Autumn Diary IV
Autumn Diary V
Autumn Diary VI
Autumn Diary VII
Ayah Tiriku
Back For Autumn I
Back For Autumn II
Back For Autumn III
Back For Autumn IV
Back For Autumn V
Back For Autumn VI
Back For Autumn VII
Bad Luck – Happy Semester
Bad Luck – Meteor Hits
Bad Luck – Teddy Bear
Behind The Scene Of Joey And Jesse
Harapan Baruku I
Harapan Baruku II
Hulk Milikku
Kekasih Baruku
Pamanku & Sepupuku
Sopir Truk II
Summer Breaks I
Summer Breaks II
Supir Papaku I
Supir Papaku II
Supir Papaku III
Tamu Dari Yogya I
Tamu Dari Yogya II
Tamu Dari Yogya III
Tamu Dari Yogya IV
Tantangan Godaaan
Taruna Angkatan Laut
Teman Dari Taiwan I
Teman Dari Taiwan II
Teman Dari Taiwan III
Teman Gank Ku & Para Taruna
Teman Kostku Yang Baru
Teman Sekampus
Tentangku
Terbongkar I
Terbongkar II
Terjebak Ke Dunia Gay
The 21 Centimeter Man
The Armpit Hunter
The Blue Broadcasting I
The Blue Broadcasting II
The Lost Boy I
The Lost Boy II
The Sexual Desire
The Shit Eater I
The Shit Eater II
The Shit Eater III
The Shit Eater IV
The Shit Eater V
The Shit Eater VI
The Taste Of Steak
Then You Look At Me I
Then You Look At Me II
Then You Look At Me III
Tiga Kali Sehari
Titipan Khusus
To Surabaya With Love
Toilet SMA Ku
Tokyo Bay
Tukang Pijat Keliling I
Tukang Pijat Keliling II
Tukang Pijat Keliling III
Ujang I
Ujang II
Ujang III
Uniform Mania
Valentinku I
Valentinku II
Valentinku III
Valentinku IV
Valentinku V
Valentinku VI
Valentinku VII

 

 

 

Theme images by gaffera. Powered by Blogger.

 

 

MONA4D

PutriBokep

Create Account



Log In Your Account